baca
"Baca.." Gggggrrrrrrrggggbbrrrr !!!!!! suara petir seolah memecah keheningan desa. Langit menumpahkan airnya tidak terkira seperti sedang marah. Tanah pun basah dan becek. Pohon-pohon ikut basah, terayun-ayun oleh angin yang juga ikut mengiringi suara hujan yang begitu deras. Penduduk pun enggan keluar, memilih untuk tidur di bawah hangatnya dekapan selimut. “Budi, Wawan, sudah selesaikan PR kalian ? kalau sudah, kemari sini bersama Bapak. Jangan ganggu ibumu. Ia sedang menyiapkan makan untuk nanti malam. Nah, kemari sini duduk”. Seorang bapak sekitar 50 tahunan duduk di ruang tamu sambil memegang sebuah buku usang, memanggil anak-anaknya yang baru saja menyelesaikan PR. Laki-laki itu biasa dipanggil penduduk kampung dengan nama Pak Pardi. Ia seorang petani yang sangat tekun dan ramah. Tidak pernah rasanya pak Pardi ter...