Affandi, Lukisan dan Unsur Kemanusiaan

Affandi, Lukisan dan Unsur Kemanusiaan  
Affandi adalah sosok yang dikenal sebagai pelukis yang rendah hati. Karena itulah dalam melukis ia selalu tampil apa adanya. Contohnya saja, ketika melukis Affandi selalu mengenakan celana kolor dan baju kaos. Tidak lupa pula Affandi ditemani dengan rokoknya, sehingga dalam proses melukis Affandi begitu tenang, santai dan terkesan apa adanya.
Seperti yang sudah penulis paparkan di latar belakang, Affandi telah menghasilkan banyak sekali karya lukis. Hampir 4000an koleksi lukisannya yang terdapat dalam galeri seni lukisnya. Ini menunjukkan bahwa Affandi merupakan pelukis profesional dan mampu menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Di samping itu tidak semua karya Affandi bisa dimengerti oleh orang biasa (awam), karena lukisan Affandi dikategorikan sebagai aliran ekspresionisme atau abstrak. Oleh karena itulah lukisan Affandi sarat akan makna.
Adapun karya-karya Affandi yaitu :
·         Self portrait; merupakan lukisan yang menunjukkan eksistensi diri, bahwa Affandi adalah pelukis yang rendah hati dan apa adanya.
·            Anger; merupakan salah satu bentuk lukisannya yang menunjukkan kemarahan ibunya ketika Affandi ingin pergi ke Eropa.
·      Peacock; lukisannya ini menyiratkan akan keindahan. Burung Merak ini dilukis Affandi sebagai bentuk keindahan.
·           Holding My First Grandchild; lukisan ini menceritakan ketika Affandi menggendong cucu pertamanya. Ini adalah ungkapan rasa syukur Affandi, yaitu dengan menggendong cucunya tanpa memakai sehelai baju pun.
·           Go To Bali for Work; lukisan ini adalah ketika Affandi akan pergi ke Bali untuk bekerja. Dengan berbekal harapan dan keyakinan, Affandi pun pergi ke Bali untuk bekerja.
·         Dead in My Hand; lukisan ini menceritakan tentang matinya seekor burung di tangan Affandi. Burung itu mati karena ditembak. Affandi sebagai pecinta binatang merasa sedih ketika melihat burung itu mati ditangannya.
·         Kids Play with Worm; adalah lukisan yang menceritakan bagaimana anak kecil pada zaman dulu belum bisa mengenakan pakaian seperti anak-anak masa kini. Dulu pakaian anak-anak sangat sulit didapatkan.
·        Mit Daughter; merupakan lukisan Affandi bersama dengan anak perempuannya. Menunjukkan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.


Unsur-unsur Kemanusiaan dalam Lukisan Affandi
Disamping menyajikan lukisan beraliran ekspresionisme atau abstrak, lukisan Affandi juga memiliki unsur-unsur kemanusiaan di dalamnya. Ada lukisan yang menunjukkan harapan, tanggungjawab, keadilan, cinta kasih, keindahan, penderitaan, pandangan hidup serta kegelisahan. Berikut penulis akan menjelaskan lukisan Affandi yang berkenaan dengan unsur-unsur kemanusiaan.
a)      Manusia dan Cinta Kasih. Unsur kemanusiaan ini terdapat dalam lukisan Affandi yang berjudul “mit daughter”. Lukisan ini menunjukkan bahwa Affandi sebagai seorang ayah memiliki cinta dan kasih yang sangat besar kepada anak perempuannya.
b)      Manusia dan Keindahan. Sedangkan unsur kemanusiaan ini terdapat dalam lukisan Affandi yang berjudul “peacock”. Peacock atau burung Merak merupakan salah satu bentuk keindahan bagi Affandi. Bulu-bulunya yang cantik merupakan keindahan alami yang dimiliki oleh binatang ini.
c)   Manusia dan Harapan. Lukisan ini adalah bentuk pengharapan dari sebuah keyakinan Affandi dalam bekerja. Ini ditunjukkan dalam lukisannya yang berjudul “go to Bali for work”.
d)   Manusia dan Tanggungjawab. Affandi adalah seorang kakek yang begitu bahagia ketika cucu pertamanya lahir. Ini ditunjukkan Affandi ketika ia berpose dengan menggendong cucunya tanpa mengenakan sehelai baju pun. Affandi mengatakan bahwa cucunya saja telanjang, mengapa ia tidak telanjang. Itulah bentuk tanggungjawab Affandi sebagai seorang kakek terhadap cucu serta keluarga besarnya. Profesionalisme serta keapa-adaannya membuat lukisannya menjadi lukisan yang terkenal. Lukisan ini berjudul “holding my first grandchild”.
e)  Manusia dan Keadilan. Dalam lukisannya yang berjudul “kids play with worm’, Affandi melukiskan anak-anak pada zaman dahulu belum bisa mengenakan baju. Ini menunjukkan ketidakadilan terhadap anak-anak pribumi, karena belum bisa mengenakan pakaian yang layak.
f)    Manusia dan Penderitaan. Unsur kemanusiaan ini dapat dilihat dalam lukisan Affandi yang berjudul “dead in my hand”. Lukisan ini menceritakan tentang seekor burung yang mati karena tertembak. Affandi sebagai pecinta binatang merasakan kesedihan karena banyak sekali burung yang mati karena tertembak oleh senapan manusia.
g)      Manusia dan Pandangan Hidup. Lukisan Affandi yang berjudul “self portrait” merupakan karya Affandi yang paling terkenal. Ini merupakan lukisan Affandi yang bertemakan pandangan hidupnya terhadap seni lukis itu. Menunjukkan kerendahan hatinya serta apa adanya ia dalam melukis.
h)   Manusia dan Kegelisahan. Dan unsur kemanusiaan yang terakhir yang terdapat dalam lukisan Affandi yaitu lukisannya yang berjudul “anger”. Lukisan ini menggambarkan kemarahan ibunya ketika Affandi akan berangkat ke Eropa. Ibunya tidak mengizinkannya ke Eropa, dengan gelisah Affandi menjelaskan kepada ibunya untuk bisa berangkat ke Eropa. 

  
Wujud Budaya dalam Museum Affandi
Selain lukisan, banyak juga penulis temukan wujud budaya dalam museum Affandi. Contohnya adalah artefak berupa mobil dan sepeda Affandi. Ada juga rumah gerobak yang sangat unik dan antik. Bahkan terdapat juga patung Affandi bersama dengan putrinya, Kartika.
Di gedung galeri 3 pun penulis melihat video Affandi yang berisikan tentang pandangan Affandi terhadap seni lukis sendiri, serta bagaiman proses pembuatan lukisan oleh Affandi. Penulis tentunya merasa kagum dengan lukisan serta karya Affandi lainnya. Contohnya lukisan yang begitu unik dan banyak, serta sarat akan makna dan nilai. Penulis seolah dibawa ke dalam lukisan-lukisan karya Affandi. Terlebih ketika penulis melihat lukisan Affandi yang berjudul self portrait, penulis merasakan lukisan Affandi sangat unik. Ini disebabkan karena setiap lukisan Affandi memiliki judul. Bahkan Affandi juga menyisipkan symbol dalam lukisannya, yaitu symbol yang ia beri nama “Life Symbol”. Life symbol ini berbentuk matahari, tangan dan kaki. Dan tidak semua lukisan Affandi memiliki symbol ini, itulah mengapa penulis merasa bangga dan kagum akan karya dari sosok Affandi.

Nilai moral yang penulis bisa ambil yaitu penerapan konsep sederhana oleh sosok Affandi. Beliau semasa hidupnya merupakan pelukis yang rendah hati dan sederhana. Beliau tidak pernah merasa bangga dan puas terhadap karya yang telah ia ciptakan. Bahkan ketika beliau mendapatkan penghargaan, beliau tidak pernah berubah. Justru beliau dengan setianya melukis dengan celana kolor dan baju kaos oblong. Beliau akan menghabiskan hari-harinya dengan melukis. Bahkan beliau juga sering mengenakan sarung dalam kesehariaannya. Inilah yang menyebabkan Affandi menjadi tokoh yang dihormati dan berprestasi di Indonesia. Tentu perlu dicontoh sikap beliau dalam menerapkan sikap rendah hati dan sederhana dalam menjalani hidup. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Disiplin dari Negara Jerman

Pentingnya Menghargai Kepribadian Siswa