sepi...

terkadang kita selalu merasa bahwa kita sendiri. bahkan mungkin ada yang tidak bisa memahami perasaan kita. sepi selalu datang dengan kekosongannya yang membuat hati menjadi terasa begitu gamang, hingga membuat kita merasa bahwa ada yang kurang dan berbeda dengan hati dan perasaan kita. sepi.. sepi mungkin adalah salah satu kata yang tepat untuk menyatakan bahwa kita sendiri. kita sendiri dengan ketidaktahuan dari tingkah laku dan sikap kita. hingga akhirnya kita paham bahwa sendiri itu terkadang menyakitkan. 

namun aku belajar, bahwa sendiri tidak selamanya buruk. sendiri juga bukan berarti bahwa kita hanya satu-satunya yang merasakan sakit dan luka. padahal di luar sana, banyak sekali orang-orang yang sakit, merana, bahkan putus asa. aku selalu berharap, sendiri tidak membunuhku.. 

seringkali aku bertanya, apakah aku sudah melakukan sesuatu dengan tepat ? apakah aku sudah menempatkan sesuatu dengan tepat ? apakah aku sudah berperilaku dengan tepat ? entahlah...... aku tidak tau apa itu ketepatan... yang jelas, aku hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik, selagi aku mampu untuk melakukannya... 

sendiri.. 
aku bersyukur bisa merasakan sendiri. aku bersyukur karena setidaknya melalui kesendirian, aku bisa merenung, merenungi apa saja yang telah aku lakukan selama ini. paling tidak, aku bisa memahami perjalananku yang setapak demi setapak aku lalui.. sendiri membuatku akhirnya merasa lepas. lepas untuk berekspresi, lepas untuk menuangkan pikiranku, hobby dan banyak hal lainnya. meski mungkin, pada awalnya sangat sulit untuk aku jalani. 

sendiri.. 
aku percaya, bahwa sebenarnya tidak ada istilah sendiri. karena bagaimana pun selalu ada Tuhan yang akan membersamai kita.. jika tanpaNya, tentu kita juga tidak akan berada di sini. hanya saja, mungkin memang kita yang tidak menyadari, atau berpura-pura untuk tidak menyadari bahwa Tuhan itu ada, selalu ada untuk menemani setiap langkah kita. kau pernah dengar kan, bahwasanya Allah lebih dekat daripada urat nadi kita sendiri.. masya Allah... rasanya sungguh amatlah kita bahagia jika mendengar itu. Allah lah yang akan abadi, dan selalu abadi. karena Ia selalu ada bersama dengan langkah kita. setiap saat, setiap waktu, Ia selalu bersama kita. Ia selalu hadir dan menyapa kita, namun sebaliknya kita justru enggan untuk menyapa dan berbagi keluh kesah denganNya.. 

sendiri.. 
adalah suatu keadaan dimana kita bisa memilih, untuk menjadi dewasa.. 
sendiri.. 
adalah jika kita mampu mengalahkannya dan menjadikannya sebagai alarm, bahwa kita tidak boleh terjebak di dalamnya.. 
sendiri, 
sesungguhnya, tidak ada kata itu.. 
karena Ia selalu bersama kita..  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Disiplin dari Negara Jerman

Affandi, Lukisan dan Unsur Kemanusiaan

Mengenal Polusi Cahaya