Aku Ingin Bebas..
by^^Kiki Pratiwi
Kau tau ?? masa kecilku
dipenuhi dengan berbagai macam cerita. Ada cerita tentang petualangan, ada
cerita tentang mimpi besar, ada cerita tentang berbagi ilmu, ada cerita tentang
berbagi indahnya kebersamaan yang dihiasi dengan tawa, canda, senang dan
gembira. Semuanya itu menjadikanku dan sahabat-sahabat kecilku menjadi solid,
kuat, dan tentunya berprestasi. Aku ingat, itu tepatnya ketika aku masih
menginjak sekolah dasar. Masa-masa dimana penuh dengan ajang untuk menunjukkan
bakat, mengolahya menjadi satu hal yang berharga, dan membuatku menjadi seorang
bintang. Ya, bintang sekolah. Bintang yang akan selalu bersinar dan menjadi
inspirasi untuk bintang-bintang lainnya. Masa sekolah dasar adalah dimana
masa-masa yang penuh dengan kebebasan. Bias bermain kemanapun, ke sawah, ke
sungai, ke rumah teman-teman, merayakan ulang tahun teman, pergi membuat kue
dan bermain masak-masakan di rumah guru, itu adalah hal yang sangat berharga
dan sangat aku rindukan saat ini. Itu semua membuatku menjadi merasa ‘ringan’
dalam melangkah dan tidak takut dengan semua yang aku putuskan, dan tidak
merasa takut untuk melangkah.
Oh iya, aku dan sahabat-sahabat
ku yang lain juga sering bernyanyi bersama. Baik itu d luar kelas atau pun di luar
kelas, baik itu saat istirahat atau sedang belajar. Kami benar-benar menemukan
cara belajar yang mengasyikkan. Seperti yang sering ku baca di majalah ‘bobo’,
yaitu salah satu majalah anak-anak tentang bagaimana kita bias bermain dan
belajar. Setiap hari, aku selalu membaca di perpustakaan sekolah atau pun di
kelas bersama dengan teman-teman. Kami terkadang membaca dongeng atau membaca
sejarah. Legenda tentang terbentuknya suatu daerah, bahkan tentang biografi
tokoh-tokoh pahlawan Indonesia. Ohh,,, kami sangat menyukai itu. Oj iya, kami
juga senang membahas tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia, soalnya guru-guru
sering memberikan kami kuis sebelum pulang sekolah, dan bagi siapa yang
mendapat point tinggi dan bias pulang terlebih dahulu dan itu juga sebagai
penambah nilai sekolah. Sungguh mengasyikkan bukan ?? senang sekali rasanya
waktu itu, oleh karena itulah aku sering membawa buku-buku soal tanya-jawab dan
mempraktikkannya dengan teman-teman sekelas. Alhasil, kami semua mendapatkan
hasil yang memuaskan di setiap mata pelajaran.
Aku ingat, saat-saat aku dan
sahabat-sahabatku berkumpul bersama. Kami semua satu kelas adalah sahabat. Kami
tidak pernah saling membedakan satu sama lain. Kami selalu bersama kemana pun,
baik itu menghadiri acara ulang tahun sahabat, main masak-masakan, atau pergi
ke sawah dan main petak umpet. Kami benar-benar menikmati itu semua. Pernah
juga ketika kami pergi mewakili sekolah dalam berbagai lomba. Waktu itu aku
mengikuti lomba mengarang dan lomba bernyanyi. Aku suka mengarang, menulis
tepatnya. Entahlah, mungkin karena kakek selalu membawakanku berbagai macam
jenis buku yang membuatku setiap hari disibukkan oleh buku-buku tersebut. Ada
buku pelajaran, buku tentang moral, buku kesehatan, budaya, dan dongeng serta
cerita rakyat. Itu sangat membahagiakan dan menyenangkan. Mengisi waktu dengan
membaca buku-buku yang bermutu, dan aku bisa berbagi membaca dengan
teman-temanku.oke kembali ke lomba, masalah bernyanyi, aku juga sangat suka
bernyanyi. Ayahku lah yang mengenalkan ku dengan dunia seni. Ayahku seorang
guru seni music di sebuah sekolah menengah. Ayah lah yang selalu mendidik dan
membimbingku tentang dunia music, dunia tarik suara, dan banyak hal lainnya.
Oleh karena itu. Aku juga sering menjuarai berbagai lomba seni suara. Baik itu
solo maupun koor.
Ketika masa-masa lomba, aku dan
sahabat-sahabatku begitu senang, karena kami merasa begitu special bisa
terpilih mewakili sekolah. Kami juga bisa bertemu dengan banyak teman, kami
bisa berbagi, berbicara banyak hal, dan tentu bertukar nama. Hihi,, lucu
memang. Namun itulah yang aku dan teman-teman rasakan. Kami merasa begitu
senang dan menikmati setiap moment. Akhirnya itu bisa menjadi factor yang
sangat penting dalam mendukung kami bertanding. Itu membuat rasa percaya diri
kami menjadi semakin kuat. Dan hasilnya kami sellau membawa piala kemenangan.
Waahh,, kepala sekolah, guru-guru serta teman-teman bersorak dan tepuk tangan
melihat kesuksesan kami. Mereka tidak iri sedikitpun kepada kami. Justru itu
membuat mereka menjadi semakin termotivasi untuk bisa terus maju dan berharap
semoga mereka yang suatu saat bisa terpilih mewakili sekolah dalam perlombaan.
Itulah masa-masa sekolah
dasarku, yang dipenuhi dengan kebebasan dalam melangkah, kebebasan dalam
berbagi, mengemukakan pendapat dan pilihan, serta bagaimana menjadi seseorang
yang disayangi karena pribadi diri kita sendiri. Jujur, aku ingin meraskan itu
kembali. Kebebasan yang sempat aku rasakan. Kebebasan yang sungguh aku
rindukan. Bagaimana berpetualang setiap harinya di sawah orang atau di sungai,
atau ketika bermain petak umpet di sawah, dan sebagainya. Rasanya itu semua
membuatku mennjadi dewasa. Sedikit lebih dewasa dibandingkan dengan
sahabat-sahabatku. Merasakan bagaimana indahnya belajar bersama, bernyanyi
lepas dan berteriak sesuka hatimu untuk melepaskan beban dan pikiran yang
selalu mengganjal hatimu. Aku juga rindu akan guru-guru yang luar biasa itu,
kepala sekolah yang memiliki semangat luar biasa, serta tentunya
sahabat-sahabat ku yang selalu tanpa lelah menjadi sandaran ketika aku
terjatuh, merasa penat, dan merasa sedih. Menghiburku di kala sendiri, rasanya
begitu menyenangkan.
Namun satu hal, mengapa aku
begitu merindukan kebebasan itu kembali. Karena kini aku telah sampai di pintu
kedewasaan. Aku kini sudah berdiri di pintu kedewasaa, dimana dunia dewasa itu
penuh dengan angin dan badai yang setiap saat bisa mengombang-ambingkanku, dan
membuatku menjadi bukan siapa-siapa lagi. Aku seolah merasakan takut, takut
yang tidak pernah aku rasakan selama ini. Namun kini, aku serasa di hadang dan
dipaksa untuk mencari jalan keluar dari rasa takut yang kini mengahalangiku.
aku hanya tidak ingin sendiri, aku tidak ingin hari-hariku serasa ‘sakit’ dan
menjadi luka dalam hatiku. Aku ingin juag membaca bersama dengan sahabat-sahabatku,
lomba bersama, bermain bersama. Semuanya sungguh aku rindukan. Namun sekali
lagi aku harus mengerti dan sadar bahwa kini aku bukan yang dulu lagi. Seolah
kini aku berada di dunia yang asing dan lain. Aku harus bis, dan harus kuat.
Aku harus menjadi diriku sendiri dan meraih gelar emas seperti waktu masih
sekolah dasar. Semangatku tidak boleh padam, aku harus yakin dengan potensi
yang ku miliki. Apapun yang terjadi, aku harus siap dan harus yakin, optimis
dan maju !!
Aku ingin bebas..
Meski duniaku kini telah
berbeda..
Aku tidak boleh sakit..
Tidak boleh membiarkan ini
menang dan menertawakanku..
Aku harus bisa..
Aku ingin bebas..
Komentar
Posting Komentar